Kematian Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo (27) bagai petir pada siang bolong. Keluarga tidak menyangka Febri pergi selamanya begitu cepat dengan cara tragis. Kini keluarga kehilangan tumpuan hidup, mengingat Febri adalah tulang punggung keluarga. Febri terlahir sebagai pria pada 13 Februari 1987 lalu. Sejak kecil Febri sudah bertingkah seperti perempuan. Nining Sukarni (45), ibu Febri, mengatakan, anaknya itu sejak kecil hanya ingin bermain boneka. Pihak keluarga sering memarahi Febri bahwa dia adalah lelaki. Tetapi Febri tetap percaya diri bahwa dirinya adalah perempuan. Teman sebayanya pun sering mengejeknya. Febri tak menggubris dan tetap kemayu. Nining menceritakan, ia berpisah dengan Febri sejak anak pertamanya tersebut masih berusia satu tahun. Perceraian Nining dengan Nuryanto,
ayah Febri lah penyebabnya. Nining kemudian menitipkan anak sulungnya itu tinggal bersama Rumani, neneknya.
Febri melewatkan masa sekolah dasarnya di SDN 5 Penengahan. Ia kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wiyatama dan menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Mulya.
Ketiga sekolah itu terletak di Lampung. Sejak ditinggal ibunya, Febri menjadi pribadi mandiri. Sejak SMP,
Febri sudah berdagang dan ikut arisan. Uang hasil berdagang dan arisan dipakai untuk biaya sekolah dan uang jajan sekolah.
Nining berkumpul kembali dengan Febri tahun 2005. Ketika itu, Febri sudah tamat SMA. Selama di Bali, Febri membuka usaha jual beli anjing. Menurut Nining, dia pun pernah tinggal di Bali sejak tahun 2008 hingga 2011 bersama Febri dan
mantan pacar Febri bernama Prasetyo. Pada tahun 2009, Febri memutuskan untuk berganti kelamin.
Sesaat sebelum operasi ganti kelamin pada 19 Maret 2009 di Thailand, Febri sempat menelepon untuk memberitahu akan menjalani operasi payudara dan wajah.
Pascamenjalani operasi, pipi Mayang terlihat semakin tipis, tidak lagi tampak tonjolan pipi khas laki-laki, seperti saat dia remaja. Wajah Mayang pun semakin feminin, dan ayu. Bibir mengecil, tebal, dan hidung makin mancung. Saat mengenakan pemoles wajah dan bibir, dia seakan-akan 100 persen wanita.
Kabar meninggalnya Mayang Prasetyo karena dibunuh Mutilasi oleh kekasihnya Markus Peter Volke warga Australia di apartemen mereka di Teneriffe, Brisbane, Queensland, membuat facebook Mayang Prasetyo dipenuhi komentar duka cita dari para sahabatnya. Lebih mengagetkan lagiternyata Mayang terlahir sebagai wanita pria (waria) bernama asli
Febri Ardiansyah (27) seperti yang tercantum dalam paspornya. Selain di Australia, Mayang juga sering berada di Bali. Dan sangat suka difoto dalam busana minim.
Para sahabatnya pula dalam komentarnya tidak pernah menyangka bila sepasang kekasih ini akan mengalami tragedi yang memilukan. Seperti diberitakan sebelumnya. Mayang Prasetyo dibunuh dan dimutilasi dan lalu direbus oleh kekasihnya di Brisbane, Australia, seperti keterangan dari Direktur Informasi Kementerian Luar Negeri Sofia Sudharma.
WNI atas nama mentara Mayang Prasetyo pada Sabtu (4/10) pukul 9 malam waktu Brisbane dibunuh, dimutilasi dan direbus oleh kekasihnya. Pelaku ketika akan ditangkap polisi melarikan diri kemudian bunuh diri sekitar 100 meter dari TKP dekat tong sampah.
Kepolisian Australia menggerebek Volke setelah para tetangga melaporkan adanya bau tak sedap dari kediaman pria yang berprofesi sebagai juru masak itu. Pelaku dan korban sama-sama bekerja sebagai Chef di kapal pesiar. Korban berasal dari Melbourne dan baru pindah sementara ke Brisbane sekitar 6 bulan lalu.
KJRI sedang berkoordinasi dengan Polisi Brisbane yang sedang melakukan investigasi, namun hasilnya belum final. KJRI Sydney juga sedang berkoordinasi dengan KJRI Melbourne tentang detail informasi mengenai pembunuhan Mayang Prasetyo.
Sumber : imadenews.com, tribunnews.com
Foto: couriermail.com.au, facebook.com
0 komentar:
Posting Komentar