Ya, pelecehan seksual memang bisa terjadi di mana saja. Pelecehan tersebut juga bisa terjadi baik melalui sentuhan ataupun tidak. Bahkan, mengambil gambar anak untuk kesenangan seksual juga masuk dalam kategori pelecehan. Hal ini akhirnya menjadi tantangan para orangtua, untuk mengorek informasi dari buah hati mereka.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui anak Anda menjadi korban pelecehan, sebagaimana dilansir dari Boldsky.
Fisik
Ini tentunya menjadi bukti nyata dari apa yang dialami. Nyeri atau memar di sekitar alat kelamin, pendarahan, susah buang air kecil, sulit berjalan ataupun terinfeksi penyakit menular adalah tanda yang bisa terlihat ketika anak mengalami pelecehan seksual.
Perhatikan ketika sedang bermain.
Jika sudah mengarah kepada tindakan seksual, kemungkinan dia telah menjadi korban pelecehan. Tanyakan kepada mereka siapa yang mengajari permainan tersebut. Meski begitu, jangan membuatnya tegang, tapi lakukan dengan tenang, seolah Anda hanya tertarik bermain dengan mereka.
Introvert
Anak-anak yang mengalami pelecehan biasanya akan menarik diri. Jika pada dasanya si anak memang bersifat pemalu, namun jika dia menjadi korban, maka ada perubahan mendadak terkait kontak sosialnya.
Suka menyendiri
Ketika anak mengalami pelecehan, ketakutan mereka akan berkembang. Sehingga ini akan membuatnya selalu menghindar dan suka menyendiri. Alasan lainnya adalah untuk menghindari pertanyaan dari orangtua.
Bertanya tentang hal dewasa
Ketika masa pertumbuhan, tentunya sangat wajar jika anak akan menanyakan berbagai hal. Termasuk bagian tubuh manusia. Namun ketika dia menanyakan hal yang lebih dalam seperti aktivitas seksual, tentu ini tidak sesuai dengan usia seharusnya. Sehingga para orangtua pun sebaiknya harus aware hal tersebut.
sumber : plasamsn.com
0 komentar:
Posting Komentar