Sudah sebulan lebih akibat kebakaran hutan ini mencemari udara di Pekanbaru dan Riau, akibatnya berbagai kegiatan masyarakat menjadi terganggu. Tak heran bila kita dijuluki sebagai Negeri pengeksport Asap oleh beberapa negara tetangga.
Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat sangat merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.
Yang menjadi pertanyaan sebagian masyarakat awan seperti saya adalah, mengapa kebakaran hutan dan lahan gambut selalu terjadi setiap tahun ? Tidak bisakah hal itu diatasi ?
Sangat naif bila hal-hal seperti itu selalu berulang setiap tahunnya, kemanakah pihak-pihak yang berkompeten dalam mengatasi kebakaran hutan ini ?
Pemerintah seharusnya bisa belajar dari tragedi yang selalu berulang setiap tahun ini, pemerintah daerah dari tingkat Propinsi hingga RT seharusnya bisa memberikan pengertian kepada masyarakat pengguna lahan, Kepolisian bisa dengan tegas mengawasi dan menindak setiap usaha atau kegiatan baik warga maupun pengusaha yang dengan mudahnya membakar lahan gambut atau pun pembakaran hutan.
Penyebab Kebakaran
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan kebakaran hutan seperti berikut ini.
- Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api (hot spot) cukup tinggi terutama lahan gambut di musim panas dan kemarau yang berkepanjangan.
- Dilarang membuka ladang atau lahan pertanian dengan cara membakar hutan.
- Dilarang meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
- Tidak membuat arang di hutan.
- Tidak membuang puntung rokok sembarangan di dalam hutan.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi kemungkinan atau terjadinya kebakaran hutan.
- Membuat menara pengamat yang tinggi berikut alat telekomunikasi.
- Melakukan patroli keliling hutan secara rutin untuk mengatasi kemungkinan kebakaran.
- Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
- Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama di musim kemarau untuk memantau wilayah hutan dnegan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran.
- Melakukan penyemprotan air secara langsung apabila kebakaran hutan bersekala kecil.
- Jika api dari kebakaran bersekala luas dan besar, kita dapat melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran dan mengarahkan api ke pusat pembakaran, yaitu umumnya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api seperti sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.
- Melakukan penyemprotan air secara merata dari udara dengan menggunakan helikopter atau pesawat udara.
- Membuat hujan buatan.
Peran serta dan kepedulian kita semua adalah modal dalam memerangi terjadinyak tragedi berulang kebakaran hutan. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar