Gempa yang mengguncang Kebumen, Jawa Tengah, kemarin bisa memicu lindu lebih dahsyat yang berpotensi tsunami.
“Lokasi gempa ini daerah baru. Ribuan tahun lalu merupakan zona aktif, sudah tidur sekian lama,” kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gede Suantika, kepada Tempo kemarin.
Dalam situasi tidur lama, menurut Suantika, ia menyimpan energi yang bisa melepaskan gempa bermagnitudo lebih besar.
“Bisa aja patahan aktif itu melalui Kuningan, Cilacap, Bumiayu, dan
daerah Pantai Selatan, lalu menyebabkan zona itu teraktivasi kembali,”
ujarnya.
Apalagi, gempa kemarin berada di subduksi atau pertemuan dua lempeng, yakni Indo-Australia dan Eurasia.
“Gempa yang terjadi di zona ini biasanya berkekuatan besar dan bisa dirasakan sampai jauh,” ujarnya.
Pakar gempa dari Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Danny Hilman, berpandangan sama dengan Suantika.
“Dari analisis tektonik, masih ada potensi energi besar yang bisa lepas karena sudah lama belum ada gempa besar,” katanya.
“Kekuatannya bisa sampai 9 skala Richter. Tapi kapan dan di mana, tidak bisa diprediksi,” ujarnya (Tempo/LintasKebumen)
Apalagi, gempa kemarin berada di subduksi atau pertemuan dua lempeng, yakni Indo-Australia dan Eurasia.
“Gempa yang terjadi di zona ini biasanya berkekuatan besar dan bisa dirasakan sampai jauh,” ujarnya.
Pakar gempa dari Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Danny Hilman, berpandangan sama dengan Suantika.
“Dari analisis tektonik, masih ada potensi energi besar yang bisa lepas karena sudah lama belum ada gempa besar,” katanya.
“Kekuatannya bisa sampai 9 skala Richter. Tapi kapan dan di mana, tidak bisa diprediksi,” ujarnya (Tempo/LintasKebumen)
0 komentar:
Posting Komentar