Home » » Tren Gasing dari Penghapus di Kalangan Pelajar: Inovatif Tapi Sarat Resiko

Tren Gasing dari Penghapus di Kalangan Pelajar: Inovatif Tapi Sarat Resiko

Posted by Serba Serbi on 20/09/25

Ilustrasi. Seorang anak sedang bermain gasing penghapus yang tengah viral di kalangan anak sekolah.
Di berbagai sekolah, terutama SD dan SMP, muncul tren baru: penghapus yang dimodifikasi menjadi gasing. Meski dianggap kreatif oleh sebagian siswa, tren ini membawa sejumlah potensi bahaya yang tidak bisa diabaikan.

Apa Itu Gasing Penghapus?

Gasing penghapus adalah modifikasi penghapus karet yang diberi rangka tambahan — seperti staples atau lekukan logam — lalu dipasang poros seperti paku payung agar bisa berputar. Desainnya menarik perhatian siswa karena bisa berputar cepat, namun struktur dan bahannya kadang tidak kuat atau kurang aman.

Tiga Bahaya yang Perlu Diwaspadai

  1. Risiko Luka Fisik
    Bagian penghapus yang dilengkapi staples atau lembaran logam bisa terlepas saat gasing berputar dengan kecepatan tinggi. Jika terkena kulit — tangan, kaki — bisa menimbulkan goresan, bahkan tusukan kecil.

  2. Gangguan terhadap Konsentrasi Belajar
    Aktivitas menggunakan gasing di dalam kelas dapat mengalihkan perhatian siswa. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar bisa habis hanya untuk – bermain. Lagi pula, suara berputar atau upaya memodifikasi gasing seringkali mengganggu suasana kelas. 

  3. Pemborosan Material dan Uang
    Agar gasing bisa berputar lebih cepat atau lebih lama, siswa sering kali menambahkan banyak staples atau bagian tambahan lainnya. Ketika gasing patah atau rusak, material tersebut menjadi limbah dan harus diganti lagi. Lama-kelamaan bisa jadi pengeluaran yang tidak sedikit, ditambah boros kebutuhan penghapus serta alat tambahan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

  • Orangtua dan guru perlu memberi pengertian, bahwa kreativitas baik tetapi harus memperhatikan aspek keamanan.

  • Sekolah dapat menetapkan aturan tentang penggunaan mainan seperti gasing modifikasi di dalam kelas agar aktivitas belajar tetap terfokus.

  • Pengawas sekolah bisa lebih aktif mengawasi kegiatan di area kelas untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang digunakan.

Tren seperti ini memang menumbuhkan kreativitas dan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru. Namun, inovasi yang berasal dari siswa hendaknya dibarengi dengan kesadaran akan resiko agar kondisi belajar tetap aman dan nyaman.


0 komentar:

Sering Dibaca