Era sekarang, mau tidak mau adalah era persaingan peradaban di mana dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi dan jenis lainnya, ada peradaban Barat (USA dan Uni Eropa) di mana sepertinya Eropa sudah mengakui sebagai bagian dari USA, ada peradaban Eropa Timur dengan negara pusatnya adalah Rusia, ada peradaban Amerika Latin, ada peradaban Cina, ada peradaban Asia, ada peradaban Islam.
Mau tidak mau, kalau kita lihat saat ini peradaban yg menjadi 2 besar, paska buyarnya Uni Soviet, adalah peradaban Barat dan peradaban Islam.
Pertanyaannya, Islam seperti apakah yg menjadi perwakilan peradaban Islam. Ini perlu dimunculkan, dikenali, dan selanjutnya dikalahkan, sebagaimana sebuah persaingan.
Sebetulnya setelah didekati lebih lanjut, peradaban Islam ini bersifat absurd untuk menjadi pesaing peradaban Barat, krn banyaknya versi dan variasi sbg hasil perbedaan pendapat (kilafiyah) para ulamanya.
Maka, munculah Islam versi Arab, Islam versi Afrika Utara, Islam versi Timur Tengah, Islam versi Iran Syiah, dan yang terlupakan Islam versi Nusantara (ini sangat kecil disebut dalam buku tersebut).
Maka dalam keberbedaan pemikiran dan versi Islam sbg hasil kilafiyah tadi, digabungkan dng semangat tribalisme/ kesukuan (terima kasih utk pak Harto dalam program transmigrasinya), maka dimulailah peperangan untuk melemahkan para versi peradaban Islam itu dengan memunculkan faham yang mudah mengkafirkan dan membunuh, yaitu yang dikenal dng faham salafy wahaby. Maka, jadilah peperangan besar di banyak negara Arab dan Afrika Utara (sebagai pusat peradaban Islam) yang dimotori oleh kelompok berpaham salafy wahabby yg masuk melalui kombinasi kesukuan dan kelompok penguasa.
Lantas apa hubungannya dng FPI?
Islam moderat versi Nusantara adalah kelompok Islam besar yang solid, lentur, dan mampu meredam konflik-konflik yang sengaja dimunculkan untuk menghancurkannya (banyak konflik ya, tak perlu saya sebutkan satu per satu). Nah, FPI ini dimunculkan sbg kelompok yg memiliki madzab aliran ajaran Islam yg sama dng Islam versi Nusantara, namun tidak moderat/ radikal.
Tujuannya apa?
Tujuannya adalah menghalang-halangi pandangan masyarakat dunia kepada Islam moderat Nusantara ini, artinya kelompok peradaban Barat sudah mengetahui musuh peradabannya yg sebenarnya (kuat), namun mencoba ditutup-tutupi oleh rekayasa konflik yg ditimbulkan oleh kelompok FPI ini.
Walhasil, meski ditutupi, banyak negeri Islam yg sudah sowan kepada NU dan Muhammadiyah untuk belajar Islam moderat versi Nusantara, khususnya negara mayoritas Islam yg berkonflik, baik dari Asia (Vietnam, Burma, Cina), Eropa (Italia, Jerman, Swedia), Arab (Syuriah, Mesir, Libya, Irak), Asia Timur (Pakistan, Afganistan) dan Eropa Timur (Bosnia).
Semoga lawan yg disembunyikan itu dapat muncul dan benar-benar bertarung (senjata / diplomasi) melawan peradaban Barat yg dari sananya berdarah penginvasi.
Wallahu'alam
0 komentar:
Posting Komentar